Matapelajaran Bahasa Indonesia menggunakan teks-teks dengan muatan atau berisi materi IPA dan IPS pada kelas I s.d III. Pemilihan teks-teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, mudah dipahami, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik (kontekstual).

Pelajar Sekolah Dasar. Foto Fanny Kusumawardhani/kumparanSalah satu komponen terpenting dalam sistem pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum 2013 membawa pembaharuan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang telah membawa perubahan mendasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kurikulum juga dapat dimaknai sebagai rancangan pengalaman yang akan diperoleh siswa ketika kurikulum tersebut diimplementasikan. Yani, 2014 2 kurikulum sering dijadikan pusat dari sistem penggerak komponen pendidikan lainnya. Karena itu timbul pemahaman kurikulum diartikan sebagai kumpulan dari berbagai pengalaman yang akan dipelajari siswa. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014 dan berasal dari pengembangan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Pada kurikulum ini aspek softskill dan hardskill lebih ditekankan kepada siswa dengan tujuan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa Fadlillah, 2014 16-17.Tema Kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Guna mewujudkan hal tersebut, guru dituntut untuk lebih profesional merancang pembelajaran afektif, dan bermakna menyenangkan, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara terselenggaranya kesuksesan Implementasi Kurikulum 2013, peranan guru dalam kegiatan pembelajaran sangatlah penting. Guru sebagai penggerak kegiatan siswa dalam kelas harus memastikan bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah telah sesuai dengan standar pendidikan, baik dalam persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Dalam pelaksanaannya, guru tidak akan mungkin terlepas dari sebuah hambatan atau masalah. Adanya Perubahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia tersebut diiringi dengan kompetensi guru dalam penerapan pembelajaran bahasa dengan paradigma baru yaitu pembelajaran berbasis teks. Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disajikan dengan menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks, dengan kata lain belajar bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi perlu juga mengetahui makna atau bagaimana memilih kata yang tepat yang sesuai tatanan budaya dan masyarakat 2013 merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang pada dasarnya adalah perubahan pola pikir dan budaya mengajar dari kemampuan mengajar tenaga pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ini diperlukan pemahaman yang mendalam dari para pelaksana dan pemahaman tersebut akan menjadi bekal pelaksana dalam menyukseskan penerapan Kurikulum 2013 di lapangan. Menghadapi permasalahan tersebut diperlukan perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional, perubahan mendasar tersebut berkaitan dengan kurikulum yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan yang lain. Implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi harus melibatkan semua komponen, termasuk komponen-komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri. Proses pembelajaran merupakan salah satu komponen Standar Nasional Pendidikan yang menjadi perubahan besar penerapan kurikulum baru. Penerapan kurikulum ini tentu dilakukan secara bertahap. Perubahan pada proses pembelajaran yang paling menonjol adalah dalam pendekatan dan strategi pembelajaran yang dikenal dengan pendekatan saintifik. Pengembangan Kurikulum 2013 memerlukan peran aktif pendidik dalam proses pembelajaran di kelas. Pendidik sebagai ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan yang menjadi faktor kunci dalam keberhasilan suatu kurikulum. Jadi, guru dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja dan menerima kebijakan pemerintah mengenai Kurikulum 2013 dengan menguasai program, prinsip mekanisme serta strategi Kurikulum 2013 untuk dapat memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas secara konseptual. Kurikulum 2013 menjadi salah satu solusi menghadapi perubahan zaman yang mengutamakan kompetensi yang disinergikan dengan nilai-nilai karakter. Perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan persoalan yang sangat penting, karena kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan pendidikan. Pemerintah telah mensosialisasikan Kurikulum 2013, Namun dalam penerapannya masih mengalami banyak kendala. Pemerintah belum menyamaratakan pembinaan dan sosialisasi kepada guru mengenai Kurikulum 2013. Sosialisasi sangat penting dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing agar kurikulum baru dapat diterapkan secara optimal. Sebagai kurikulum yang baru, Kurikulum 2013 akan menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam penerapannya dalam menerapkan Kurikulum 2013 ini, justru kesiapan pemerintah yang belum maksimal terhadap para guru, setelah berjalan pelaksanaan Kurikulum 2013 banyak sekali permasalahan yang muncul. Mulai dari guru yang kurang siap dalam menggunakan kurikulum baru, pendistribusian bahan ajar yang kurang maksimal, media yang harus selalu disertakan dalam setiap pembelajaran, metode dan strategi yang harus disusun agar sesuai dengan acuan Kurikulum berproses tentu tak lepas dari sebuah kendala yang terkadang tidak kita inginkan. Sebaik apa pun proses pembelajaran yang kita laksanakan selalu ada kekurangan yang ada. salah satunya adalah saat pembelajaran teks ulasan di dalam kelas. Masih terdapat kendala-kendala yang tidak bisa dihindari. Kendala tersebut tidak hanya dari guru melainkan dari peserta didik. Dalam Permendikbud 81 A tahun 2013 dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pembelajaran dalam kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik. Selama proses pembelajaran, guru sebagai penentu arah pembelajaran telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun, yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutupan. Seperti yang dinyatakan oleh Fadlilah 2014 182-187 bahwa yang menjadi karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013 adalah dalam teknik pembelajaran yang dikenal dengan pendekatan saintifik, pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 terbagi menjadi tiga, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan pembelajaran yang termuat dalam RPP meliputi 1 kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang disajikan dalam bentuk tabel. Deskripsi kegiatan telah dijabarkan dalam tabel yang disertai dengan pembagian alokasi waktu dan pendidikan karakter pada setiap bagiannya; 2 Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis Kurikulum 2013, guru menekankan pembelajaran pada aspek teori terlebih dahulu dan memperhatikan pengetahuan mengenai materi yang diajarkan tersebut. Pada pertemuan kedua, guru mengarahkan pembelajaran pada pencapaian keterampilan membaca teks ulasan cerpen yang materinya tersedia di buku ajar. Pada proses pembelajaran membaca dan menganalisis teks ulasan di sekolah sudah berjalan dengan baik dan telah menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pada hal ini telah mendorong sebuah motivasi, minat, kreativitas dan semangat belajar. Hal ini ditunjukkan dalam pembelajaran sudah menggunakan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mengasosisasi, dan mengomunikasikan; 3 Kendala-kendala yang ditemui pada proses pembelajaran teks ulasan cerpen berdasarkan kurikulum 2013 adalah a kendala Guru yang terdiri dari perencanaan, materi ajar atau bahan ajar, dan media yang digunakan. Selanjutnya b kendala peserta didik yang terdiri dari Pemahaman kurang terhadap materi pembelajaran, Suasana kelas tidak kondusif, Kurang berminat terhadap materi, Kesulitan mengembangkan beberapa saran lain yang dapat disampaikan adalah pertama bagi guru; 1 mengikuti dan mencermati perkembangan peraturan pemerintah, 2 menumbuhkan sikap kritis dan kemampuan menyusun strategi pembelajaran, 3 menciptakan suasana pembelajaran yang akrab dan menyenangkan, 4 memberikan motivasi dan pengertian belajar dengan Kurikulum 2013 secara efektif kepada siswa. Bagi sekolah penyelenggaran Kurikulum 2013; 1 membentuk tim pengembang dan pengelolaan kurikulum, 2 mengembangkan dan melengkapi fasilitas sekolah. Pemerintah Pusat agar 1 membentuk syarat-syarat pembelajaran dan system kurikulum dengan memperhatikan kondisi latar belakang tiap sekolah, dan 2 melakukan monitoring dan evaluasi secara menyeluruh.

NilaiRemidi inilah yang dicantumkan dalam hasil ( Kurniasih & Sani, 2016). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 revisi merupakan perbaikan dari kurikulum sebelumnya, dengan sejalan perekembangan zaman yang menuntut perubahan kurikulum terjadi. Perubahan kurikulum 2013 tidak mengubah namanya, terdapat 10 perubahan yang menjadi Abstract Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk multijenjang selalu bergerak dinamis mengikuti perkembangan manusia sebagai penglaku dan pemilik bahasa itu sendiri. Bahasa berkembang mengikuti pergerakan jaman. Oleh karena itu, kedinamisan rancangan pembelajaran bahasa juga turut serta didalamnya. Penyempurnaan Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia diletakkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks. Pembelajaran berbasis teks dirumuskan sebagai formula efektif untuk mensejajarkan pelaksanakan pendekatan ilmiah pendekatan saintifik sebagai teman sejati dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Teks yang diformulasikan ke dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai pengejewantahan dari sistem budaya, sistem sosial, sistem kepribadian, dan sistem tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Hadirnya konteks budaya nilai, norma dalam teks dapat ditunjukkan, misalnya pada teks laporan dan teks deskripsi. Hakikat dilaksanakannya pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks itu sendiri adalahpertama melalui teks, kemampuan berpikir siswa dapat dikembangkan; kedua materi pembelajaran berupa teks lebih relevan dengan karakteristik Kurikulum 2013 yang menetapkan capaian kompetensi siswa yang mencakupi ketiga ranah pendidikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dimaknai sebagai pembelajaran yang mengantarkan peserta didik untuk dapat berpikir sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis. PenyempurnaanKurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia diletakkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks. kedua: materi pembelajaran berupa teks lebih relevan dengan karakteristik Kurikulum 2013 yang menetapkan capaian kompetensi siswa yang mencakupi ketiga ranah pendidikan: sikap, pengetahuan Buku Guru Bahasa Indonesia v 6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat, dan memperkaya antarmata pelajaran. 7. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik isi kompetensi karena pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan psikomotorik merupakan kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sementara itu, sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. 8. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif, dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Beban belajar pada jenjang pendidikan SMAMA untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar SMAMA adalah 45 menit. Mata pelajaran Bahasa Indonesia 5 jam belajar per minggu. B. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir imajinatif dan warga negara Indonesia yang literat atau melek informasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang dibutuhkan peserta didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 secara umum bertujuan agar peserta didik mampu mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung dalam mengembangkan pengetahuan siswa, memahami, dan memiliki kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis. Ketiga hal tersebut adalah bahasa pengetahuan tentang Bahasa Indonesia; sastra memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan menciptakan karya sastra; literasi memperluas kompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan khususnya yang berkaitan dengan membaca dan menulis. Bahasa Pengetahuan tentang Bahasa Indonesia yang dimaksud adalah pengetahuan tentang bahasa Indonesia dan bagaimana penggunaannya yang efektif. Peserta didik belajar bagaimana bahasa Indonesia memungkinkan orang saling berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, sikap, perasaan, dan pendapat. Kelas XI SMAMASMKMAK vi Peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif melalui teks yang koheren, kalimat yang tertata dengan baik, termasuk tata ejaan, tanda baca pada tingkat kata, kalimat, dan teks yang lebih luas. Pemahaman peserta didik tentang bahasa sebagai sistem dan bahasa sebagai wahana pengetahuan serta bahasa sebagai media komunikasi akan menjadikan peserta didik sebagai penutur Bahasa Indonesia yang produktif. Sastra Pembelajaran sastra bertujuan melibatkan peserta didik dalam mengkaji nilai kepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memperkaya kehidupan peserta didik, memperluas pengalaman kejiwaan, dan mengembangkan kompetensi imajinatif. Dengan mengapresiasi karya sastra dan menciptakan karya sastra, peserta didik akan memperkaya pemahamannya pada kemanusiaan dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasa. Peserta didik dapat menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan teks sastra seperti cerpen, novel, puisi, prosa, drama, ilm, dan teks multimedia lisan, cetak, digitalonline. Karya sastra untuk pembelajaran yang memiliki nilai artistik dan budaya diambil dari karya sastra daerah, sastra Indonesia, dan sastra dunia. Karya sastra yang memiliki potensi kekerasan, kekasaran, pornograi, konlik, dan memicu konlik SARA harus dihindari. Karya sastra unggulan namun belum sesuai dengan pembelajaran di sekolah, perlu dimodiikasi terlebih dahulu untuk kepentingan pembelajaran namun tanpa melanggar ketentuan hak cipta karya sastra. Literasi Aspek literasi bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menafsirkan dan menciptakan teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama belajar di sekolah dan untuk kehidupan di masyarakat. Pilihan teks mencakup teks media, teks sehari-hari, dan teks dunia kerja. Rentangan bobot teks dari kelas I hingga kelas XII secara bertahap semakin kompleks dan semakin sulit; dari bahasa sehari-hari, pengalaman pribadi, hingga semakin abstrak; bahasa ragam teknis dan khusus; dan bahasa untuk kepentingan akademik. Peserta didik dihadapkan pada bahasa untuk berbagai tujuan, audiens, dan konteks. Peserta didik dipajankan pada beragam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan dalam teks dan penyajian multimodal lisan, cetakan, dan konteks digital yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis, dan mencipta dikembangkan secara sistematis dan berperspektif masa depan. Buku Guru Bahasa Indonesia vii C. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pengembangan kurikulum pelajaran Bahasa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teori belajar dan pengajaran bahasa. Pengembangan Kurikulum 2013 didasarkan pada perkembangan teori belajar bahasa terkini. Landasan teoretik Kurikulum 2013, sekaligus penjelasan bagaimana implementasi yang semestinya, merupakan pengembangan pendekatan komunikatif dan pendekatan dari dua teori yang menjadi dasar pengembangan kurikulum bahasa di berbagai negara maju saat ini, juga menjadi dasar Kurikulum 2013, yaitu genre- based, genre pedagogy, dan CLIL content language integrated learning. Teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan sebagaimana pada umumnya dipahami orang sebagai tulisan. Teks merupakan kegiatan sosial yang bertujuan sosial. Terdapat 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu laporan report, rekon recount, eksplanasi explanation, eksposisi exposition discussion, response or review, deskripsi description, prosedur procedure, dan narasi narrative. Lokasi sosial dari eksplanasi dapat berupa berita, ilmiah populer, paparan tentang sesuatu; naratif dapat berupa bercerita, cerita, dan sejenisnya; eksposisi dapat berupa pidatoceramah eksemplum ada dalam pidato atau tulisan persuasif, surat pembaca, dan debat. Tujuan sosial melalui bahasa berbeda-beda sesuai dengan keperluan. Pencapaian tujuan ini diwadahi oleh karakteristik cara mengungkapkan tujuan sosial yang disebut struktur retorika, pilihan kata yang sesuai dengan tujuan, serta tata bahasa yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, tujuan sosial eksposisi adalah berpendapat sehingga memiliki struktur retorika tesis-argumen. Teks diartikan sebagai cara untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal. Teks multimodal menggabungkan bahasa dan cara komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam ilm atau penyajian komputer. CLIL sebenarnya bukan hal baru dalam pengajaran bahasa. Penggabungan isi dan bahasa sudah digunakan selama beberapa dekade dengan penamaan yang berbeda. Nama lain CLIL yang cukup lama dikenal adalah pengajaran bahasa berbasis tugas task-based learning and teaching, program “pencelupan” di Kanada dan Eropa, program pendidikan bilingual di AS. Para ahli pengajaran bahasa menyepakati bahwa CLIL merupakan perkembangan yang lebih realistis dari pengajaran bahasa komunikatif yang mengembangkan kompetensi komunikatif. Jadi, arah perkembangan selanjutnya dari Kurikulum Berbasis Kompetensi KTSP 2006 adalah kurikulum yang berdasar pada CLIL. Inilah yang menjadi rujukan utama Kurikulum 2013. Istilah tematik-integratif dalam Kurikulum 2013 merupakan perwujudan penerapan CLIL. Coyle 2006, 2007 mengajukan 4C sebagai penerapan CLIL, yaitu content, communication, cognition, culture communitycitizenship. Content itu berkaitan dengan topik apa dalam hal ini adalah topik IPA seperti ekosistem. Communication berkaitan dengan bahasa jenis apa yang digunakan misalnya membandingkan, melaporkan. Pada bagian ini konsep genre teraplikasi, Kelas XI SMAMASMKMAK viii bagaimana suatu jenis teks tersusun struktur teks dan bentuk bahasa apa yang sering digunakan pada jenis teks tersebut. Cognition berkaitan dengan keterampilan berpikir apa yang dituntut berkenaan dengan topik misalnya mengidentiikasi, mengklasiikasi. Culture berkaitan dengan muatan lokal lingkungan sekitar yang berkaitan dengan topik, misalnya kekhasan tumbuhan yang ada di wilayah tempat siswa belajar, termasuk juga persoalan karakter dan sikap berbahasa. Pendekatan Ilmiah Scientiic Approach dan Pedagogi Genre Genre Pedagogy digunakan dalam proses pembelajaran. Pendekatan ilmiah digunakan untuk mengembangkan belajar mandiri dan sikap kritis terhadap fakta dan fenomena. Guru diharapkan tidak memberi “tahu” sesuatu yang dapat dilakukan anak untuk mencari “tahu”. Pengetahuan diperoleh peserta didik melalui langkah- langkah metode ilmiah mengajukan pertanyaan, mengamati fakta, mengajukan jawaban sementara, menguji fakta, menyimpulkan jawaban, dan menyampaikan temuan. Guru tidak harus menjelaskan pengertian pantun dan syarat-syarat pantun, tetapi memandu siswa menemukan itu semua dengan mengamati fakta berbagai macam pantun. Urutan pembelajaran untuk mengembangkan kemandirian 1. Penyiapan konteks membangun pembelajaran 4. Konstruksi Mandiri 2. Pemodelan dekonstruksi 3. Konstruksi Terbimbing Ex pl ain M od el Pra ct is e Sc af o ld Tujuan pembelajaran yang bersifat keterampilan dapat menggunakan pendekatan pedagogi genre. Pendekatan pedagogi genre didasarkan pada siklus belajar-mengajar “belajar melalui bimbingan dan interaksi” yang menonjolkan strategi pemodelan teks dan membangun teks secara bersama-sama joint construction sebelum membuat teks secara mandiri. Bimbingan dan interaksi menjadi penting dalam kegiatan belajar di kelas. Siklus yang dikembangkan Rothery 1996 mencakup pemodelan teks modelling a text, konstruksi bersama joint construction of a text, dan konstruksi mandiri independent construction of a text. Buku Guru Bahasa Indonesia ix Firkins, Forey, dan Sengupta 2007 mengembangkan siklus Rothery dengan modiikasi penjenjangan yang mencakup 1 pengembangan kesadaran kontekstual dan metakognitif schema building, misalnya menggali pengalaman peserta didik; 2 penggunaan teks autentik sebagai model; 2 pengenalan dan pernyataan kembali metawacana; 3 penghubungan teks intertekstualitas dengan secara gamblang mendiskusikan persamaan yang ditemukan dalam suatu genre, misalnya tipe leksiko-gramatikal yang biasanya ditemukan dalam teks prosedural. Perancah scafolding terjadi melalui dukungan dari “yang lebih tahu” } PENGAJARAN TERFOKUS ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT Kecemasan Kebosanan TINGKAT TANTANGAN TINGKAT KOMPETENSI Apa yang mampu dicapai siswa secara mandiri saat ini Apa yang akan mampu dicapai siswa secara mandiri Apa yang mampu dicapai siswa dengan bantuan Zo ne o f p ro xima l d ev el op me nt Dalam pedagogi genre, makna perancah scafolding menempel pada proses belajar mengajar. Dalam teori Belajar Sosial Vygotsky 1978 ditekankan “kolaborasi interaktif antara guru dan siswa, guru mengambil peran otoritatif untuk menaikkan jenjang to scafold performansi potensial peserta didik”. Konsep Zone of Proximal Development Vygotsky menjelaskan bahwa belajar terjadi dalam suatu konteks sosial percakapan dan keterampilan berpikir dan hanya dapat terjadi melampaui Zone of Actual Development individual. Menurut Vygotsky 1978 belajar terjadi hanya dalam Zone of Proximinal potential Development. Dukungan dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu situasi anak mencapai keberhasilan suatu tugas di bawah bimbingan, dukungan yang secara bertahap dihilangkan saat peserta didik mampu melaksanakan tugas secara mandiri. Proses utama belajar mengajar pedagogi genre dikenal sebagai siklus belajar mengajar yang terdiri atas empat tahap, yaitu Building Knowledge of Field, Modelling of Text, Joint Construction of Text, and Independent Construction of Text. Dalam Building Knowledge of Field, peserta didik dipajankan kepada pembahasan atau kegiatan yang membantu peserta didik memaknai konteks situasional dan kultural genre yang sedang dipelajari. Modelling of Text, fokus pada analisis teks, yang menarik perhatian peserta didik untuk mengidentiikasi tujuan dan struktur Kelas XI SMAMASMKMAK x generik skematik dan itur bahasa teks. Joint Construction, guru dan peserta didik membangun teks bersama-sama. Guru sebagai penulis atau pengarang, menulis kontribusi peserta didik di papan tulis. Guru juga mungkin harus memperbaiki kalimat peserta didik agar lebih tepat. Guru melatih subketerampilan yang dibutuhkan. Jika peserta didik cukup percaya diri, ia akan bergerak menuju Independent Construction, dan peserta didik menulis tulisan mereka sendiri berdasarkan pemahaman, pengalaman, dan penalarannya sehingga menghindari plagiasi atau mengakui karya orang lain sebagai karyanya. Lingkup Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I - XII Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan penjabaran tiga aspek bahasa, sastra, dan literasi. Lingkup aspek bahasa mencakup pengenalan variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang multilingual. Pada kelas awal kelas I - III penggunaan bahasa daerah dianjurkan digunakan guru saat menjelaskan kata dan konsep tertentu. Aspek bahasa yang berikutnya adalah bahasa untuk interaksi. Peserta didik belajar bahwa bahasa yang digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial peserta komunikasi. Aksen, gaya bahasa, dan penggunaan idiom merupakan bagian dari identitas sosial dan personal. Aspek bahasa juga membelajarkan struktur dan organisasi teks. Peserta didik belajar bagaimana teks terstruktur untuk tujuan tertentu; bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakan teks agar kohesif dan koheren; bagaimana teks semakin khusus dan topik semakin kompleks dalam pola dan ciri-ciri kebahasaannya; bagaimana penulis membimbing pembaca atau pemirsa melalui teks yang menggunakan kata, kalimat, dan paragraf secara efektif. Ruang lingkup sastra mencakup pembahasan konteks sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakan karya sastra. Pengenalan konteks sastra dapat berupa peristiwa dalam sastra yang diambil dari dan dibentuk oleh faktor sejarah, sosial, dan konteks budaya. Menanggapi karya sastra merupakan kegiatan mengidentiikasi gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam karya sastra dan mendiskusikannya. Menilai karya sastra merupakan kegiatan menjelaskan dan menganalisis isi karya sastra dan cara pengarang menyajikan karyanya. Peserta didik memahami, menafsirkan, mendiskusikan, dan mengevaluasi gaya khas pengarang dalam menggunakan bahasa dan cara penceritaan. Menciptakan karya sastra adalah kegiatan akumulasi dari pemahaman, penanggapan, dan penilaian sehingga peserta didik mendapatkan gambaran utuh bagaimana karya sastra dibuat dan mencoba membuat karya sastra sendiri. Ruang lingkup literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi teks. Peserta didik belajar bahwa teks dari suatu budaya atau masa tertentu menunjukkan cara berbeda dalam mengungkapkan menceritakan, menginformasikan, memengaruhi. Berinteraksi dengan orang lain adalah belajar bagaimana penggunaan pola bahasa untuk mengungkapkan gagasan dan mengembangkan konsep serta Buku Guru Bahasa Indonesia xi mempertahankan argumen. Peserta didik belajar menghasilkan wacana melalui perancangan, latihan, dan menyajikan lisan atau tulisan secara tepat pemilihan kata, urutan penyajian, dan unsur multimodal. Penafsiran, penganalisisan, dan pengevaluasian adalah bagaimana peserta didik belajar memahami apa yang mereka baca dan pirsa melalui penerapan pengetahuan kontekstual, semantik, dan gramatika. Peserta didik mengkaji cara konvensi yang disajikan dan bagaimana dampak bagi pembaca dan pemirsa. Setelah itu, peserta didik menerapkan pengetahuan yang dikembangkan untuk menciptakan teks mereka sendiri. Ruang lingkup Kompetensi Dasar berbasis teks genre adalah sebagai berikut. GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial Menggambarkan Describing Laporan Report melaporkan informasi Buku rujukan, dokumenter, buku panduan, laporan eksperimental penelitian, presentasi kelompok. Deskripsi menggambarkan peristiwa, hal, sastra Pengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dan lain-lain. Menjelaskan Explaining Eksplanasi menjelaskan sesuatu Paparan, pidatoceramah, tulisan ilmiah populer. Memerintah Instructing Instruksi Prosedur menunjukkan bagaimana sesuatu dilakukan Buku panduan manual penerapan, instruksi pengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran RPP, instruksi, resep, dan pengarahanpengaturan. Berargumen Arguing Eksposisi memberi pendapat atau sudut pandang Meyakinkan memengaruhi iklan, kuliah, ceramahpidato, editorial, surat pembaca, dan artikel koran majalah. Diskusi Mengevaluasi suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih. Respon review Menanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi. Kelas XI SMAMASMKMAK xii GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial Menceritakan Narrating Rekon Recount menceritakan peristiwa secara berurutan Jurnal, buku harian, artikel koran, berita, rekon sejarah, surat, log, dan garis waktu time line. Narasi menceritakan kisah atau nasihat Prosa iksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita rakyat, mitos, dan lain-lain., dan drama. Puisi Puisi dan puisi rakyat pantun, syair, gurindam. D. Pembelajaran Bahasa Indonesia
KerangkaDasar Dan Struktur Kurikulum A.Latar Belakang. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
1 Bahasa Indonesia Petunjuk Umum A. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pengembangan kurikulum, termasuk Bahasa Indonesia, merupakan konsekuensi logis dari perkembangan kehidupan dan perkembangan pengetahuan tentang bahasa dan bagaimana cara berbahasa yang terwujud dalam teori belajar bahasa terkini. Perkembangan teori belajar bahasa berkontribusi terhadap pemahaman tentang hakikat bahasa, hakikat bagaimana manusia belajar dan hakikat komunikasi interkultural, dan sekaligus tentang manusia itu sendiri yang kesemuanya ini saling berkaitan dengan saling berdampak satu sama lain. Pemahaman hal ini dimaksudkan untuk peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia secara berkesinambungan. Kurikulum Bahasa Indonesia secara ajeg dikembangkan mengikuti perkembangan teori tentang bahasa dan teori belajar bahasa yang sekaligus menjawab tantangan kebutuhan zaman. Hal ini dimulai sejak 1984 hingga sekarang Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan “outcomes-based curriculum”. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar para siswa memiliki kompetensi berbahasa Indonesia untuk berbagai fungsi komunikasi dalam berbagai kegiatan sosial. Kegiatan yang dirancang dalam buku diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan kompetensi berbahasa, kognisi, kepribadian, dan emosi siswa. Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan minat baca dan minat menulis. Sehubungan dengan tujuan-tujuan tersebut, pembelajaran Bahasa Indonesia dikembangkan berdasarkan pendekatan komunikatif, pendekatan berbasis teks, pendekatan CLIL content language integrated learning, pendekatan pendidikan karakter, dan pendekatan literasi. Konsep utama pengembangan buku teks ini adalah berbasis-genre. Genre dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan tujuan komunikatifnya. Masing-masing jenis genre memiliki kekhasan cara pengungkapan struktur retorika teks dan kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Pada Kurikulum 2006 pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pendekatan komunikatif. Kurikulum 2013 lebih menajamkan efek komunikasinya dan dampak fungsi sosialnya. Bahasa dan isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Content Language Integrated Learning menonjolkan empat unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi content, bahasakomunikasi communication, kognisi cognition, dan budaya culture. 2 Kelas VII SMPMTs Alokasi waktu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah 6 jam per minggu. Jam belajar SMP adalah 40 menit. Pemetaan keseluruhan kelas diringkas pada tabel berikut. Pemetaan Genre Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kompetensi Dasar KI-3 Dan KI-4 SMP Urutan Logis Genre dan lokasi sosialnya Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 1 Deskripsi mendeskripsikan objek dan peristiwa Rekon berita Laporan percobaan eksperimen 2 Narasi cerita fantasi Eksposisi iklan, slogan, poster Eksposisi pidato Persuasif 3 Prosedur cara melakukan sesuatu dan membuat sesuatu Eksposisi artikel ilmiah popular Narasi cerita pendek 4 Laporan hasil observasi buku pengetahuan Puisi puisi ttg perjuangan, lingkungan hidup, kondisi sosial, dll Literasi laporan peta konsep, alur buku dan tanggapan membaca buku 5 Puisi puisi rakyat pantun, syair, puisi rakyat daerah Eksplanasi paparan tentang fenomena alam Diskusi pro kontra permasalahan, seperti kesadaran pajak, korupsi, lingkungan hidup, dll. 6 Narasi fabellegenda daerah Responreview produk budaya ilm, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah Narasi cerita inspiratif ungkapan simpati, kepedulian, empati, perasaan pribadi 7 Rekon recount dan Eksposisi surat pribadi, surat dinas Eksposisi saran, ajakan, arahan, pertimbangan Literasi laporan peta konsep, alur buku dan tanggapan membaca buku 8 Literasi laporan dan tanggapan membaca buku NarasiFiksi drama tradisional dan modern - Catatan • Literasi dintegrasikan pada tiap akhir bab dan dibahas pada akhir bab. • Jabaran KD untuk tiap unit dituliskan pada panduan khusus tiap unit • Untuk SMP tiap tahun harus membaca minimal 4 buku iksi dan noniksi 3 Bahasa Indonesia B. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia DownloadSilabus Bahasa Indonesia SMP Kurikulum 2013 K13 Kelas 7 8 dan 9 Edisi Revisi Terbaru _ Guna melengkapi perangkat pembelajaran kurikulum anda pada Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Rpp Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Tingkat Sma Tahun Ajaran 2016 2017 Format Ms KarakteristikMata Pelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan informasional. Susiana pada Silabus SD Kelas 6 Kurikulum 2013 Revisi Terbaru Tahun
\n \n karakteristik kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa indonesia
Kurikulum2013. Logo buku versi Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan biar penerima didik bisa mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan menurut 3 hal yang saling bekerjasama dan saling mendukung dalam membuatkan pengetahuan siswa, memahami, dan mempunyai kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa Tujuanmata pelajaran Bahasa Indonesia di SD/ Madrasah Ibtidaiyah yaitu : 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, 2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, 3.
Էноժ л εሟቺОծደղ овеկበδըኖул իгዥф
Увейεзጽма пуጬιпеկሶгл езէ ηоռጎт
Епр биψупωЕгаጌու εзаσቀрсиσո
Люзвቢκու мθዣецоշоշጨВад ςιтр беጉ
Иպитሯ щጎሹևታሦξа πу ու
Pada kesempatan kali ini IG (IlmuGuru) ingin memberikan informasi mengenai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI & KD) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMK/MAK Kurikulum 2013 Tahun 2019. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap
Sebagaimanayang telah diatur dalam Permendikbud tentang Struktur Kurikulum 2013, ada perubahan Jumlah Jam dalam beberapa Mata Pelajaran, hal ini pasti akan berpengaruh dalam Pembuatan Jadwal Mengajar Guru. Pengalaman saya dalam mengelola Sekolah Piloting Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2013-2014 dan persiapan Pembelajaran Tahun Selengkapnya →
DownloadKI KD Bahasa Indonesia SMK K13 (Dirjen Nomor 330/ D.D5/ KEP/ KR/ 2017) Demikian artikel tentang daftar kompetensi inti dan kompetensi dasar Kurikulum 2013 revisi, mata pelajaran bahasa Indonesia SMK Kelas X, XI, dan XII. Jika anda tidak puas, atau ingin mendownload artikel ini, dapat melalui link yang telah disediakan. KarakteristikMata Pelajaran Bahasa Inggris Present by : 1. Krisna Indah Puspitasari 2. Moh. Kaloko 3. Moch. Nasrul adib Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa Wiralfi Tasnim. Bahasa indonesia Prota kelas XI Kurikulum 2013 Krisna Indah Puspitasari. Lembar observasi Kelas
KarakteristikMata Pelajaran Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia.
KarakteristikKurikulum Prototipe yang kelima adalah Mata Pelajaran Informatika . Istilah Informatika dalam bahasa Indonesia merupakan padanan kata yang diadaptasi dari Computer Science atau Computing dalam bahasa Inggris. informatika mencakup sains, rekayasa, dan teknologi yang berakar pada logika dan matematika.

Kurikulum2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar siswa mampu mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung pengetahuan siswa, memahami, dan memiliki kompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis.

PerangkatKurikulum 2013 (baik sebelum maupun sesudah mengalami perubahan) mencakup beberapa dokumen, yaitu terdiri atas: 1) Standar Kompetensi Lulusan, 2) Kerangka Dasar Kurikulum, 3) Struktur Kurikulum, 4) Silabus, 5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, 6) Buku Pedoman, dan 7) Buku Teks Pelajaran. Pada perubahan dan pemutakhiran Kurikulum 2013 IPKuntuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur. Adapun Analisis IPK Bahasa Indonesia kelas X Semester 1 dan 2 kurikulum 2013 bisa bapak/ ibu guru unduh melalui tautan link yang kami sematkan di bawah ini: IPK Bahasa Indonesia Kelas 10 K13 -. Download.
Matapelajaran Bahasa Indonesia mekepunyaani peranan yang sangat strategis dalam Kurikulum 2013. Peran utama mata pelajaran pelajaria Indonesia adalah sebagai penghela ilmu pengetahuan. Dengan berbagi kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif maka peran pelajaria Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan akan terus berkembang
VTxkZn.