Puisi-puisi karya Chairil Anwar telah dibicarakan oleh puluhan kritikus dan akademisi sastra Indonesia. Meski demikian, masih saja bisa terjadi kasus salah identifikasi puisi Chairil Anwar oleh
Maut dan ModernitasDari "Aku" Chairil ke "Aku" Wiji Thukul. Pada 1996, saya terantuk pada sebuah fakta: puisi pertama dan terakhir Chairil Anwar sama-sama bicara tentang kematian atau maut. Pada 1942, Chairil Anwar turut mengantar jenazah neneknya ke kuburan. Chairil berusia 20 saat itu.
Kita tentu kenal betul dengan Chairil Anwar. Sastrawan besar yang satu ini memang sejak lama telah menjadi ikon puisi Indonesia. Puisinya yang berjudul 'Aku' merupakan salah satu puisi yang paling fenomenal sepanjang sejarah, siapa pun pasti tahu dengan puisinya yang satu ini, baik dari kalangan pencinta sastra maupun kalangan di luar sastra. Hidup di zaman perang (revolusi kemerdekaan
Aku masih menyebut namaMu. Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi. Tuhanku. aku hilang bentuk remuk. Tuhanku. aku mengembara di negeri asing. Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tak bisa berpaling. 13 November 1943 . Baca Kumpulan Puisi Suku Sastra Senja di Pelabuhan Kecil. buat Sri

Pertanyaan. Aku (Chairil Anwar) Kalau sampai waktuku kumau tak seorang 'kan merayu tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku aku tetap meradang, menerjang Luka dan bisa kubawa berlari berlari hingga hilang pedih peri Dan aku lebih tidak peduli aku mau hidup seribu tahun lagi Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi

PERBANDINGAN PUISI "AKU" KARYA CHAIRIL ANWAR DENGAN PUISI "I TOO" KARYA LANGSTON HUGHES DENGAN PENDEKATAN PASCAKOLONIAL Diah Ayu Wardani Fitriah Sayyidah Khairunnida Sastra Bandingan Sastra bandingan merupakan usaha membandingkan dua karya sastra. Dalam perbandingan ini tidak hanya terfokus pada karya sastra tetapi juga aspek-aspek yang
867. Chairil Anwar lahir pada 26 Juli 1922 dan meninggal pada 28 April 1949 dalam usia 27 tahun. Setelah 73 tahun berlalu sejak kematiannya pada 1949 dan 100 tahun sejak kelahirannya, seabad dapat disebut laku kenang untuk mengenangnya—kalau boleh dikatakan demikian. Ya, 100 tahun mengenang Si Binatang Jalang di tengah gempita "berpikir
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini karya-karya puisi dari Chairil Anwar. Chairil Anwar merupakan sastrawan dan penyair Indonesia yang lahir pada 22 Juli 1922, di Medan, Sumatera Utara.

Jangan asal googling puisi dari internet. Sutradara film "Binatang Jalang" sampai minta maaf, usai sejumlah sastrawan di medsos protes melihat puisi Chairil Anwar gadungan masuk filmnya.

Chairil Anwar AKU INI BINATANG JALANG Koleksi Sajak 1942-1949 Editor "Puisi-puisi Chairil Anwar dan Pergumulan Saya dengan Teori Sastra", 17 April 1985 (naskah 7 halaman). Buku Puisi Chairil Anwar_isi.indd 13 6/27/11 3:42 PM. xiv KATA PEMBUKA SITUASI CHAIRIL ANWAR f3IXdP.